Bintang, Dia
Bintang, lama tidak bertemu menjadikanku resah
Ku kira kau masih mencari tempat bersembunyi untuk berserah.
Namun bukankah kita akrab, saling bertukar cerita tanpa jengah?
Kau biasa sisipkan sekelumit cerita lara kala malam menjamah
Malam ini, Bulan memandikanku dengan cahayanya yang ramah
Aku menunggumu muncul di awan yang bergoyang tanpa lelah
Menikmati kebersamaan kita yang pernah satu arah
Dan aku tak pergi dengan gegabah
Bintang, apakah cahayamu mulai melemah?
Berceritalah.
Di setiap lumatan angin yang membekukan aliran darah
Di setiap gigil hujan yang memacu gairah
Di setiap hujatan alam yang di luar akliah
Aku mendengarkanmu dalam nyanyian sunyi yang berbisik melalui celah-celah rumah
Bintang, berceritalah
Bandung, 16-12-2004
*Tugas Puisi waktu SMP*
Bintang, lama tidak bertemu menjadikanku resah
Ku kira kau masih mencari tempat bersembunyi untuk berserah.
Namun bukankah kita akrab, saling bertukar cerita tanpa jengah?
Kau biasa sisipkan sekelumit cerita lara kala malam menjamah
Malam ini, Bulan memandikanku dengan cahayanya yang ramah
Aku menunggumu muncul di awan yang bergoyang tanpa lelah
Menikmati kebersamaan kita yang pernah satu arah
Dan aku tak pergi dengan gegabah
Bintang, apakah cahayamu mulai melemah?
Berceritalah.
Di setiap lumatan angin yang membekukan aliran darah
Di setiap gigil hujan yang memacu gairah
Di setiap hujatan alam yang di luar akliah
Aku mendengarkanmu dalam nyanyian sunyi yang berbisik melalui celah-celah rumah
Bintang, berceritalah
Bandung, 16-12-2004
*Tugas Puisi waktu SMP*
Comments
Post a Comment